Share |

Apr 12, 2010

First Shot, First Shock


Senangnya...
Bercampur kaget, bercampur tak percaya
Berakhir ketagihan dan kemantaban berkarya

1 April 2010, adalah hari pengumuman pemenang Creadtive Award, kompetisi iklan mahasiswa se-Pulau Jawa yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, kampusku sendiri, hehe (tapi aku bukan panitia dan pengurus di Himpunan, lho).

Kita flash back dulu, jadi tahun ini seperti biasa diadakan Pekan Komunikasi dan kompetisi iklan menjadi salah satu bagiannya. Yang luar biasa adalah tahun ini entry tim / peserta yang masuk lebih dari 130 (hanya untuk peserta, bukan karya, karena satu tim peserta bisa mengirim 2,3 karya, atau bahkan lebih). Jumlah ini hampir menyamai entry kompetisi iklan Caraka tahun lalu (kompetisi iklan yang diadakan PPPI Jawa Tengah dengan skala dan reputasi yang lebih besar). Tema lomba untuk babak penyisihan adalah “Lebih Vokal dengan Produk Lokal”. Peserta dapat mengirimkan karya berupa print ad, ambience media, maupun radio. Di antara lebih dari 130 tim tersebut, alhamdulillah, timku yang terdiri dari aku sendiri dan partnerku, Fika berhasil masuk ke dalam finalis (6 besar) karena iklan radio yang kami buat. Jadi enam finalis tersebut terdiri dari 3 iklan ambience, 2 iklan radio, dan hanya 1 print ad (padahal entry print ad paling banyak). Masing-masing finalis berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Diponegoro, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret Solo, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Indonesia.

 script radio Indalove, tim saya dan Fika


Kami, enam finalis, telah dikarantina selama 4 hari, dari tanggal 29 Maret. Dan kami harus menginap di penginapan yang disediakan panitia untuk memudahkan koordinasi antara panitia dengan peserta (penginapan ada di komplek Departemen Peternakan, di dekat RS hewan juga). Sebenarnya tidak wajib sih, terutama untuk kami yang anak UI dengan domisili Depok yang sangat dekat dengan kampus tempat acara diselenggarakan, tapi berhubung lebih baiknya kita berinteraksi dan mengenal finalis lainnya, maka kami memutuskan untuk menginap di penginapan tersebut. Padahal, aku dan Fika masih memiliki tugas kuliah yang belum diselesaikan dan berpacu dengan deadline pengumpulan tugas (terutama Fika yang belum mengerjakan tugas take home UTS copywriting). Singkatnya, penginapan ini disiapkan panitia sebagai akomodasi mereka yang datang dari luar Jakarta.

 suasana di penginapan


Namun, dengan menginap di wisma itu, meskipun kasurnya sangat tidak nyaman, kamar panas, kamar mandi agak kotor, dan listrik yang sering mati, kami senang dapat berkenalan dengan finalis lain yang datang dari berbagai daerah dengan berbagai karakter yang pada dasarnya semua kocak dan nyentrik (maklum, beginilah karakter anak-anak kreatif, hehe). Keseluruhan finalis ada 12 orang dari 6 tim, tapi jumlah finalis wanitanya cuma 3! Karena 9 lainnya laki-laki. Sebenarnya, aku dan Fika sudah sangat minder dengan kenyataan di lapangan seperti ini, karena biasanya laki-laki berpikir lebih gila yang artinya lebih kreatif. Lagipula di antara 6 finalis tersebut hanya aku dan Fika yang sama sekali belum memiliki pengalaman sama sekali dalam kompetisi iklan, alias belum pernah ikut lomba iklan sebelumnya. (ya, kami kan anak 2008, baru dapat kuliah copywriting semester ini). Sementara finalis lainnya, minimal dalam satu tim sudah ada yang pernah ikut kompetisi iklan, bahkan menjadi finalis di Citra Pariwara! Gimana aku sama Fika nggak minder? 

Selama karantina, kami mendapatkan seminar, workshop special dari Ayah Djito Kasilo yang sumpah, keren banget! Aku belum pernah dapat materi begitu dari kuliah, dan aku merasa sangat beruntung bisa mendapat materi di mana teman-teman kuliahku yang lain tidak mendapatkannya (selain Fika, partnerku, dan Bella, yang jadi panitia dan berjaga di ruang workshop). Aku juga sangat senang jadi bisa berkenalan dengan Ayah, yang merupakan tokoh di dunia periklanan Indonesia, yang pastinya sangat berpengalaman dan dihormati.

 workshop bersama Ayah Djito Kasilo



Yang pasti, kami mendapatkan final brief, yaitu tugas untuk final yang artinya kami harus membuat iklan lagi! Dengan format lebih lengkap dan lebih komplit, karena program yang harus dieksekusi di final brief ini berformat IMC alias Integrated Marketing Communication. Tadinya, aku dan Fika mengira tidak ada tugas lagi di final, tinggal menunggu diskusi dari para juri tentang siapa yang menjadi pemenang di antara 6 tim berdasarkan karya yang telah dibuat pada tahap penyisihan. Ternyata…. Oh, tidak…. 

Final brief ini didapatkan dari Kementerian Perhubungan dengan objective ‘Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menggunakan peralatan keselamatan selama berkendara di jalur darat’. Dan kami benar-benar bingung setengah mati harus membuat apa. Brief yang diberikan tanggal 30 Maret siang ini harus sudah jadi dalam bentuk powerpoint dan dikumpulkan ke panitia tanggal 31 Maret pukul 18.00 WIB, dan kami baru mendapat idenya yang bener-bener ide tanggal 31 Maret juga, siang hari sekitar pukul 12.30. Ini baru ide, belum eksekusi yang diharuskan membuat media promosinya. Aku dan Fika benar-benar stress tak terkira, panik, dan tetap ada rasa jiper alias minder dengan anggapan tim lain akan membuat program yang luar biasa bagus.

 foto di Gang Sawo bareng finalis


Setelah tugas final kami kumpulkan, kami masih harus menunggu pengumuman keesokan harinya pada saat Comm Weekend di mana terdapat Awarding Night. Setelah tugas final ini selesai, aku dan Fika bisa sedikit lega, meskipun banyak rasa tidak puas, karena presentasi kami di depan juri benar-benar tidak detail karena keterbatasan waktu bercampur nervous luar biasa. Hari Kamis, tanggal 1, kami bisa masuk ke kelas Copywriting untuk mengumpulkan UTS sekaligus kemudian kuliah. Setelah itu, kami kembali lagi ke penginapan untuk mengambil barang yang tertinggal, sekaligus menjemput finalis lainnya untuk ke UI. Kembali ke UI, sambil menunggu Comm Weekend aku dan peserta lainnya, bisa sarapan dan makan siang bersama, kemudian jalan-jalan di sekitar kampus, yaitu ke Gang Sawo untuk membeli souvenir UI (dengan ditemani seorang panitia bernama Eel alias Melly), kemudian ke Jembatan Teksas (meskipun matahari luar biasa teriknya). Haha… mereka semua bener-bener lucu alias sedikit freak. Selalu saja ada hal yang membuatku tertawa. Kami beberapa kali foto bersama.



Tinggal menunggu waktu Awarding Night yang kira-kira jam 7 PM, aku dan Fika kembali ke kost yang tinggal berjalan kaki dari kampus untuk beristrahat dan mandi sore (hehe, kebetulan aku dan partnerku ini tinggal satu kost). Sebelum ke kampus, bahkan kami sempat ke warnet untuk mengirimkan tugas Pemasaran Interaktif yang setiap minggu selalu ada. Tiba-tiba, saat berada di warnet, salah seorang panitia yang bernama Sabrina, menelponku dan memaksa untuk segera berlari ke kampus ke acara Comm Weekend (tentunya karena Awarding Night segera dimulai). Kami pun langsung beranjak dari kursi, dan berjalan cepat ke FISIP. Dalam hati, aku menerka-nerka, “Memangnya semua finalis harus datang ke Awarding Night meski tidak dapat juara? Atau aku dan Fika dapet ya?” Bodo lah. Yang penting, kami datang dulu ke venue. 


the bronze Gals


Dan tidak lama kemudian setelah kami datang, (sekitar 3 menit), para pemenang Creadtive pun diumumkan dari juara 3. Sang MC yang terdiri dari teman kami sendiri, Frangky dan Garti, kemudian menyebutkan nama Universitas Indonesia. Hah? Nggak salah nich? Tim kami, Indalove berhasil menjadi juara 3. Buset, aku dan Fika sangat kaget bercampur senang karena ini adalah pengalaman pertama kami. Kami pun maju ke depan panggung untuk diberikan hadiah yang terdiri dari piala, uang Rp 1 juta (yang baru besoknya ditransfer), sertifikat, topi pemenang, dan beberapa souvenir dari sponsor. Kami masih shock, dan kami diminta mengucapkan sepatah 2 patah kata, dengan kondisi kami saat itu yang masih kaget. Fika, yang lebih shock berkata “Jangan gw, please”. Ya sudah, aku membuka pidato singkat dengan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung ditambah curhatan tentang perasaanku saat itu yang kaget karena ini adalah kompetisi pertama kami, baru kemudian Fika menambahkan. Aku benar-benar senang, karena banyak teman-temanku yang datang di acara itu untuk menyaksikan kami sekaligus memberikan dukungan dan ucapan selamat (semoga kemenangan itu bukanlah kejutan April Mop, haha).

 the silver team

 the winner


Setelah Ayah pulang, kami para finalis kembali untuk menyaksikan performance keren yaitu dari The Remedy dan juga The Trees and The Wild. Hehe, vokalis The Trees and The Wild yang namanya Remedy bener-bener ganteng, bersuara merdu, keren, dengan aura bintang yang kuat. Backing vocalnya juga cantik, sampai beberapa finalis cowok naksir (terutama si Leo dan Aim, ck ck).

 The Trees and The Wild, with the goodlooking vocalist


Well, it was amazing night, then we head back to the lodge. Keesokan paginya, tanggal 2 April, semua finalis pulang ke daerah masing-masing. Hikz… I miss them, cause they are so funny and we had share great moments together. Hmm… wonderful moments with wonderful people. Hope to meet them again in the next competition. ^^ Amien.

No comments:

Post a Comment

Any comment, please?