Share |

May 20, 2009

Malapetaka di Ujung Stick Golf

Apakah seorang pimpinan KPK dilarang untuk bermain golf? Mungkin akan sangat klise jika Anda membaca pernyataan "Pimpinan KPK dilarang bermain golf dengan pihak yang secara langsung atau tidak langsung berpotensi menimbulkan benturan kepentingan sekecil apapun." Memangnya siapa yang membuat pernyataan semacam itu? Bukan siapa, tetapi pernyataan ini tercantum dalam Kode Etik pimpinan KPK Nomor KEP-06/P.KPK/02/2004.

Karena seorang Antasari Azhar bermain golf dan tidak disertai dengan orang KPK, maka ia terancam terkena pelanggaran kode etik Pimpinan KPK. Bahkan, Emerson Yuntho dari Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan, dari catatan ICW ada empat pelanggaran kode etik yang dilakukan Antasari yang di antaranya, bermain golf dengan pihak lain. Dikatakan bahwa pimpinan KPK boleh bermain golf, tetapi sendiri atau sesama orang KPK.

Jadi, mungkin yang berada di benak sebagian besar dari kita adalah jika yang dimainkan oleh Antasari Azhar adalah tenis, futsal, polo, berkuda dan sebagainya dan ia bersama dengan rekannya (atau siapa pun itu) yang bukan orang KPK, maka ia tidak mungkin akan tersandung pelanggaran kode etik. Apakah praduga semacam itu dapat dibenarkan? Dalam pelanggaran yang tercantum dalam Kode Etik Pimpinan KPK dapat diinterpretasikan suatu kalimat "Bermain golf dengan pihak lain yang menimbulkan benturan kepentingan". Benturan apakah yang dimaksud? Mungkinkah dalam dunia politik Indonesia maupun internasional pernah terdapat kasus semacam suap atau yang sejenisnya yang diawali dengan pertemuan di lapangan golf? Seolah-olah, golf menjadi suatu permainan pembawa keramat yang mempertemukan Antasari dengan sesosok gadis caddy bernama Rhani Juliani yang menjadi salah satu praduga alasan terbunuhnya Nasrudin Zukarnaen, Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran. Mungkin hal ini menjadi salah satu bukti bahwa golf merupakan suatu permainan keramat bagi para petinggi di negeri ini. Dengan adanya kasus ini, sebaiknya para petinggi lainnya berhati-hati jika bermain golf atau memikirkan alternatif orahraga lainnya. Seandainya saja olahraga kegemaran Antasari bukanlah golf, tenis barangkali, mungkin saja nasibnya akan sedikit berubah. Lalu, dapatkah kita mengatakan suatu perumpamaan bahwa suatu malapetaka dapat bermula dari ujung stick golf?

BIBLIOGRAFI

Harian Kompas, "KPK Selidiki Antasari", Jumat, 15 Mei 2009, halaman 2

5 comments:

  1. klo antasari bermain skateboard, tentu alibinya lebih kuat. hahahahaha

    ReplyDelete
  2. haha...

    mungkin emang masalah di golf'a kali ya..
    udah mahal, dikutuk pula..
    lain kali ganti jadi tarik tambang aja d...

    ReplyDelete
  3. susah sih kalo udah hobby
    dimanfaatkan oknum sepertinya
    kayanya ada konspirasi deh

    antasari kaan musuhnya banyak banget
    kali ini dia lengah sih.

    ReplyDelete
  4. mmm...bahkan gw baru tau ada kode etik seperti ituuu...sungguh aneh,,, ada2 aja,, mengantisipasi dengan cara yang anehh... like usual

    ReplyDelete
  5. malapetaka di ujung stick golf..
    hhe..
    mantab,,
    lain kali pak main yg lain kek biar ga apes

    ReplyDelete

Any comment, please?